Sabtu, 02 April 2011

Macam Macam Majas

Majas : Gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipakai dalam suatu karangan yang bertujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran si pengarang.

1) Majas Metafora : Gabungan dua hal yang berbeda yang dapat membentuk suatu pengertian baru.
    Contoh : Raja siang, kambing hitam

2) Majas Alegori : Majas perbandingan yang memperlihatkan suatu perbandingan yang utuh. 
    Contoh : Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi

3) Majas Personifikasi : Majas yang melukiskan suatu benda dengan memberikan sifat – sifat manusia       kepada  benda, sehingga benda mati seolah-olah hidup.
Contoh : Awan menari – nari di angkasa, baru saja berjalan 8 km mobilnya sudah batuk – batuk

4) Majas Perumpamaan ( Majas Asosiasi ) : Suatu perbandingan dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama. Contoh : Bagaikan harimau pulang kelaparan, seperti menyulam di kain yang lapuk

5) Majas Antilesis : Gaya bahasa yang membandingkan dua hal yang berlawanan. 
    Contoh : Air susu dibalas air tuba

6) Majas Hiperbola : Suatu gaya bahasa yang bersifat melebih – lebihkan.
    Contoh : Ibu terkejut setengah mati, ketika mendengar anaknya kecelakaan

7) Majas Ironi : Gaya bahasa yang bersifat menyindir dengan halus. 
    Contoh : Bagus sekali tulisanmu, sampai – sampai tidak bisa dibaca

8) Majas Litotes : Majas yang digunakan untuk mengecilkan kenyataan dengan tujuan untuk merendahkan hati. Contoh : Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal rumahnya besar dan mewah )

9) Majas Sinisme : Majas yang menyatakan sindiran secara langsung. 
    Contoh : Perilakumu membuatku kesal

10) Majas Oksimoron : Majas yang antarbagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan. 
      Contoh : Cinta membuatnya bahagia, tetapi juga membuatnya menangis

11) Majas Metonimia : Majas yang memakai merek suatu barang. 
      Contoh : Kami ke rumah nenek naik kijang

12) Majas Alusio : Majas yang mepergunakan peribahasa / kata – kata yang artinya diketahui umum. 
      Contoh : Upacara ini mengingatkan aku pada proklamasi kemerdekaan tahun 1945

13) Majas Eufemisme : Majas yang menggunakan kata – kata / ungkapan halus / sopan. 
      Contoh : Para tunakarya itu perlu diperhatikan

14) Majas Elipsis : Majas yang manghilangkan suatu unsure kalimat. 
      Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi )

15) Majas Inversi : Majas yang dinyatakan oleh pangubahan suatu kalimat. 
      Contoh : Aku dan dia telah bertemu > Telah bertemu, aku dan dia

16) Majas Pleonasme : Majas yang menggunakan kata – kata secara berlebihan dengan maksud untuk  menegaskan arti suatu kata. Contoh : Mari naik ke atas agar dapat meliahat pemandangan

17) Majas Antiklimaks : Majas yang menyatakan sesuatu hal berturut – turut yang makin lama makin menurun. Contoh : Para bupati, para camat, dan para kepala desa

18) Majas Klimaks : Majas yang menyatakan beberapa hal berturut – turut yang makin lama makin mendebat. Contoh : Semua anak – anak, remaja, dewasa, orang tua dan kakek

19) Majas Retoris : Majas yang berupa kalimat tanya yang jawabanya sudah diketahui. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?

20) Majas Aliterasi : Majas yang memanfaatkan kata – kata yang bunyi awalnya sama. Contoh : Inikah Indahnya Impian ?

21) Majas Antanaklasis : Majas yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah

22) Majas Repetisi : Majas perulangan kata – kata sebagai penegasan. Contoh : Selamat tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku

23) Majas Paralelisme : Majas perulangan sebagaimana halnya repetisi, disusun dalam baris yang berbeda. Contoh : Hati ini biru Hati ini lagu Hati ini debu

24) Majas Kiasmus : Majas yang berisi perulangan dan sekaligus mengandung inverse. Contoh : Mereka yang kaya merasa miskin, dan yang miskin merasa kaya

25) Majas Simbolik : Majas perbandingan yang melukiskan sesuatu dengan membandingkan dengan benda – benda lain. Contoh : Dia menjadi lintah darat

26) Majas Antonomasia : Majas yang menyebutkan nama lain terhadap seseorang yang berdasarkan cirri / sifat menonjol yang dimilikinya. Contoh : Si pincang, Si
jangkung, Si kribo

27) Majas Tautologi : Majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata – kata yang sama artinya ( bersinonim ) untuk mempertegas arti. Contoh : Saya khawatir dan was – was dengannya

0 komentar:

Posting Komentar